Peneliti Ini Terkejut Dengan Hasil Ini, Apaan Ya??

Remaja Meninggalkan Medsos
sumber foto ictwatch
Gini hari gak eksis di medsos? kuper keles. Ops tunggu dulu!! kuper itu kata kamu tapi kata remaja di As/Amerika Serikat lain lagi ceritanya. Loh kok bisa? ga percaya?. Yu kita telaah hasil survei yang menunjukkan bahwa 60% remaja di As mulai meninggalkan media sosial dengan alasan sukarela.
Hasil temuan survei dari The Associated Press-NORC Center For Public Affairs Reseach yang melaksanakan survei terhadap remaja usia 13 hingga 17 tahun. Hasil survei menunjukkan bahwa 60% remaja di As meninggalkan medsos. Amanda Lenhart, peneliti dan pakar tentang kaum muda dan pengunaan teknologi, mengatakan ia terkejut dengan hasil ini, karena menampik semua pernyataan luas yang menyatakan remaja "terbelenggu" pada profil media sosial mereka(di kutip dari voaindonesia).
Jika seorang peneliti dan sekaligus pakar saja bisa terkejut apalagi saya orang awam pasti terkejut dan setengah percaya setengah gak percaya. Loh ko bisa ya remaja di Amerika meningalkan media sosial, emangnya kenapa? gak di beliin gadget bukan? lalu gimana dengan remaja di Indonesia?.

Alasan Remaja Di Amerika Serikat Meninggalkan Media Sosial

Hasil survei menunjukkan bahwa alasan utama remaja di Amerika Serikat meningalkan Media Sosial adalah karena sukarela. 38% menyatakan media sosial mengganggu kerja dan sekolah mereka. Hampir seperempat menyatakan mereka lelah dengan semua "konflik dan drama" dan 20% menyatakan mereka lelah dengan keharusan untuk mengikuti apa yan terjadi di sekitarnya. 
Ketika saya membaca artikel tentang temuan hasil survei di voaindonesia, saya langsung berhasrat memuat hasil temuan survei tersebut. Saya berharap para remaja di Indonesia pun mulai mengurangi aktivitas di media sosial.  Hal tersebut didasarkan pada realitas bahwa remaja di Indonesia sudah "terbelengu" dengan media sosial. Kali aja remaja di Indonesia terkena syndrom positif meninggalkan media sosial seperti remaja di Amerika.

Realitas Remaja "Terbelenggu" Gadget

Realitas sehari-hari yang kita temui dalam kehidupan nyata bahwa remaja zaman sekarang memang terlihat "terbelenggu" dengan media sosial. Fakta menunjukkan bahwa remaja lebih memilih isi kuota internet daripada isi pengetahuan dengan membeli buku. 
Saya sendiri sangat jarang melihat remaja membaca buku novel, komik apalagi sastra xixi. Jarang sekali melihat remaja membaca majalah pengetahuan atau buku-buku yang menjadi sumber pengetahuan. Obrolan mereka lebih pada apa yang terjadi di media sosial. 
O seperti itu, kehidupan remaja zaman sekarang. Tidaaak!!Tidak untuk melarang atau menjauhkan remaja dengan gadget atau media sosial namun memang perlu adanya kegiatan yang mengandung unsur permainan tradisional atau membangun kerja tim.
Jangan tanyakan bagaimana rasanya main gasing, petak umpet, undu/kelereng, conklak, pletekon, lompat tali atau permainan tradisional lainnya pada remaja zaman sekarang. Mungkin remaja di daerah masih bisa kita jumpai sedang memainkan permainan tradisional tapi bagaimana dengan remaja yang tinggal di perkotaan. 
"catatan : tulisan ini dimuat atas dasar kekaguman pada hasil survei yang menunjukkan bagaimana remaja di Amerika yang sudah bisa lepas dari "belenggu" media sosial. Kapan ya remaja di Indonesia bisa lepas dari "belenggu" media sosial."


Untuk dibaca

1001 Macam Serba Serbi Manfaat Daun Kelor

6 Objek Wisata Kuningan Terbaru Bagai Surga Tersembunyi

Menggagas Gaya Hidup Sehat dengan Manfaat konsumsi Pisang

5 Rekomendasi Sandal Yang Cocok Untuk Gamis

Hindari 5 Hal Ini Biar Body Motor Tetap Mulus