Posts

Showing posts with the label Puisi Cinta

Puisi Cinta Romantis Umiku Sayang

Image
Umiku sayang, mungkin engkau tidak pernah menyadarinya, dalam tidurmu abi sering memandang wajahmu. Abi mengagumi betapa engkau gigih dalam menjalani bahtera rumah tangga. Umiku sayang, abi sengaja menulis puisi cinta romantis yang melukiskan kekaguman abi pada dirimu. Umi, puisi ini sengaja abi simpan ditempat yang engkau tidak ketahui. Nggak usah tanyakan mengapa nanti umi sendiri akan menemukan jawabannya seiring waktu. Umi, sejak pernikahan kita 10 tahun yang lalu, abi  belum bisa sepenuhnya mampu membahagiakanmu. Abi hanya menemanimu sehari dalam seminggu, selebihnya abi sibuk dengan pekerjaan.  Umi, sejak abi mengenalimu semasa lajang, tidak ada yang berubah darimu. Umi begitu menguatkan abi saat sedang lemah, umi juga yang membangkitkan abi saat terpuruk. Umi, engkaulah bidadari dari syurga. Umiku sayang, sepenggal puisi ini bukan kata-kata pujangga yang romantis nan menyentuh hati. Puisi ini hanya untaian kata dari lubuk hati abi. Umiku sayang, Dengkur nafa

Puisi Cinta Untuk Yang Tersayang

Image
Sengaja aku menulis puisi cinta ini untuk wanita yang ku sayangi. Walaupun mungkin saja saat ini, ia tidak bisa menemukan puisi ini tapi suatu waktu nanti dia akan menemukannya. Puisi cinta untuk yang tersayang ini adalah gambaran betapa sayangnya diriku pada sosok wanita yang aku kenal sejak sekolah Sma dulu. Perpisahan yang begitu lama membuat saya tidak bisa menunjukkan padanya jika aku benar-benar menginginkannya. Puisi ini, saya tulis dalam keadaan menangis karena baru saja saya melukai perasaannya. Terasa aneh menyayangi tapi menyakiti. Ya begitulah realita yang ku alami.  Ada yang ia tidak tahu, sejak 20 tahun gak berjumpa, ada perubahan yang terjadi dalam diriku. Aku menjadi lebih sulit mengendalikan diri dalam bertutur kata. Ya itulah yang aku sadari.  Penyesalan selalu datang belakangan. Mengapa aku harus melukainya dengan kata-kata yang tidak pantas. Meskipun saya sendiri tidak bermaksud menyinggung perasaannya tetap saja kata itu telah menyakitinya.