Saleem iklim meninggal dunia pada hari Minggu(14/10/2018). Apa penyebab kematian Saleem sang vokalis Iklim pelantun lagu Suci dalam debu?. Dikabarkan pada tanggal 20 September, Saleem mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan patahnya tulang rusuk.
Berita duka datang dari artis legenda slow rock melayu Malaysia Saleem. Sang vokalis yang terkenal dengan lagu suci dalam debu meninggal dunia pada pukul 6 waktu setempat. Kabar tersebut membuat menangis fans yang merasa kehilangan dia.
Kronologi Kematian Saleem Masuk Rumah Sakit
Pada tanggal 20 September, Saleem Iklim sedang mengendarai sepeda motor dijalan raya. Sekitar pukul 15.30, Saleem Iklim terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil truk.
Mobil truk tersebut mencoba belok masuk ke Gand Saga, nahas Saleem menabrak dari arah belakang. Dari kejadian tersebut dilaporkan menyebabkan patah tulang rusuk Saleem Iklim sekitar 20 dan satu patahan tulang rusuk menusuk paru-paru.
Akibat kecelakaan tersebut, Saleem dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan diruang ICU. Setelah sekian lama tidak ada perubahan, tanggal 14 Oktober 2018, Saleem Iklim dikabarkan meninggal dunia pukul 6.15 waktu setempat.
Saleem Iklim meninggal di Pusat Perubatan Universiti Kebagsaan Malaysia(PPUKM), Kuala Lumpur, Malaysia. Saleem Iklim meninggal di usia 56 tahun.
Saleem Iklim Meninggal Dalam Suci Dalam Debu
Suci dalam debu adalah lagu hits tahun 1997 yang dinyanyikan Saleem Iklim. Lagu tersebut membuat band Iklim meroket popularitasnya baik di Malaysia maupun Indonesia.
Lagu suci dalam debu adalah lagu yang paling saya ingat meskipun sudah lama tidak mendengarkannya.
Lirik suci dalam debu Saleem Iklim
Engkau bagai air yang jernih
Didalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua
Cinta bukan hanya dimata
Cinta hadir didalam jiwa
Nah itulah sepenggal lirik lagu suci dalam debu yang masih saya ingat dari puluhan tahun yang lalu.
Untuk lengkapnya bisa disaksikan di video berikut
Selamat jalan Saleem Iklim, mudah-mudahan mendapat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa.
Post a Comment