Sejarah Desa Karamatwangi dan Sukamulya Kuningan Jawa Barat

Sejarah desa Karawatwangi dan Sukamulya kental dengan cerita rakyat di Kuningan, Jawa Barat.
papattonk - Sejarah desa Karawatwangi dan Sukamulya kental dengan cerita rakyat di Kuningan, Jawa Barat. Kedua Desa tersebut berada di satu Kecamatan yaitu Garawangi.

Sejarah Desa Karamatwangi Kuningan

Karamatwangi adalah desa yang berada di kecamatan garawangi. Karamatwangi merupakan desa pemekaran dari desa Garawangi yang terletak di sebelah selatan jalan raya Garawangi. Nama Karamatwangi tersendiri di ambil dari sebuah makam keramat yang berada di blok Godong, yaitu makam Eyang Padang (beliau merupakan seorang kiayi dan juga murid dari wali yang mengembangkan agama islam di wilayah Garawangi). Desa Karamatwangi berbatasan dengan desa Garawangi (pusat /balai kecamatan). Karamatwangi juga memiliki lapangan sepak bola yang cukup luas yang dikelilingi oleh rumah penduduk, Sebelah timur yaitu sawah yang cukup luas sampai ke sebelah selatan melewati hutan kecil (balong latif dan bakom) sampai dengan berbatasan dengan desa Tambakbaya. Desa Karamatwangi juga membagi 2 wilayah blok yaitu, di sebelah selatan blok godong dan di sebelah utara blok lapang. Perbatasan antara blok godong dengan blok lapang yaitu di batasi oleh sungai Cisanggarung. Sungai tersebut memiliki jembatan yang menghubungkan antara blok lapang dengan blok godong, yaitu sebelah utara jembatan blok lapang dan sebelah selatan jembatan blok godong. Pusat balai desa karamatwangi berada di blok godong. Perumahan yang berada di blok godong hampir keseluruhan di kelilingi oleh hutan, serta di sebelah selatan blok godong terdapat perbukitan dan sebelah timur berbatasan dengan desa Sukaimut.

Sejarah Desa Sukamulya Kuningan

Menurut cerita sesepuh atau orang yang dituakan di desa. Bahwa nama Desa pertama adalah Desa BILISUK yang dipimpin oleh seorang kuwu yang bernama EYANG SUMANTA WIJAYA ke I (satu). Pada zaman kepemimpinannya Desa Bilisuk termasuk Desa Cantilan dengan Kampung Tembongrea istilah zaman dahulu direndomkan ke Desa Bilisuk.
Pada zaman penjajahan Belanda, setelah Kuwu EYANG SUMANTA WIJAYA berhenti sebagai penggantinya adalah Kuwu SARPU ke 2 (dua), selang beberapa tahun kemudian Kuwu Sarpu berhenti diganti oleh SUKANTA ke 3 (tiga), Kuwu Sukanta ini adalah merupakan salah satu Kuwu yang bukan Desa Bilisuk melainkan berasal Desa Pajawan Kidul karena pada zaman penjajahan yang menjadi Kuwu boleh dari desa mana saja.
Pada zaman penjajahan tersebut system pemilihan Kuwu tidak dengan Biting  akan tetapi dengan cara kekuatan bagong atau jago rumbol-rumbol, Kemudian Kuwu Sukanta berhenti sebagai penggantinya adalah Kuwu SOKA ke 4 (empat), ia adalah anak dari Kuwu Sarpu. Kuwu Soka merupakan salah satu Kuwu yang paling lama sampai dengan 25 tahun memimpin Rakyat, karena pada zaman itu belum ada periode Kuwu, tidak seperti sekarang yang menjadi Kuwu dibatasi atau diatur dengan Peraturan Daerah.
Pada tahun 1960 Kuwu Soka berhenti sebagai penggantinya adalah Kuwu KUSTARA ke 5 (lima) yang berasal dari Tentara yang menjadi Pembina di Desa Bilisuk yang berasal dari Desa Tambakbaya, ia adalah hanya 6 tahun memimpin rakyat Bilisuk.
Pada tahun 1974 Kuwu Kustara berhenti kemudian diganti oleh Bapak ALWI SASTRA MIHARJA ke 6 (enam), ia adalah Pegawai Kecamatan Garawangi diperbantukan menjadi Kuwu Desa Bilisuk dan ini tetap ditempuh dengan cara pemilihan.
Dari tahun 1974 s/d 1985 dan setelah periode 8 tahun habis, diperpanjang 2 tahun, jadi masa Jabatan Kuwu ini 10,8 bulan, yang 8 bulannya karena tidak akan ikut lagi Pemilihan Kuwu oleh Camat ditugaskan menjabat sebagai Kuwu.
Pada tahun 1982, masih dalam kepemimpinan kuwu Alwi Sastra Miharja, mengusulkan kepada Bupati melalui Camat bahwa Kampung Tembongrea untuk dimekarkan menjadi Desa, yang sekarang Desa Mekarmulya dan Desa Bilisuk menjadi Desa Sukamulya sampai sekarang. Setelah ada perubahan kedua nama Desa tersebut tidak lama kemudian Kuwu Alwi Sastra Miharja berhenti.

Demikian sekilas pandang sejarah perubahan nama Desa Bilisuk menjadi Desa Sukamulya.

Sumber artikel wikipedia

Post a Comment

Silahkan Komentar sesuai topik bahasan. Diluar konteks bahasan tidak akan ditampilkan. Terimakasih